SEJARAH DESA BONGAS WETAN
1. ASAL USUL DESA BONGAS WETAN
Pada suatu hari, di daerah cirebon sunan gunung jati sedang memberikan wejangan/nasehat dihadapan para santri-santrinya yang salah satu diantara mereka adalah ki gede alng-alang atau disebut ki buyut boroyong.
Ya sunan kami semua adalah santri-santri atau murid kanjeng sunan, kami semua patuh dan menunggu perintah. Hal apa yang kanjeng sunan titahkan pada kami siap melaksanakannya sahut ki gede alang-alang memberanikan diri, benar ki buyut alang-alang ,baiklah seru sunan gunung jati,aku perintahkan padamu bahwa daerah tataran jawa barat ini cukup luas silahkan diantara kalian untuk mengembara sekaligus memberikan bimbingan tentang kebenaran dalam daerah-daerah yang belum terjangkau atau daerah terpencil . Nah sekarang persiapkan segala sesuatunya dan berangkatlah kalian do'a ku menyertai kalian , kata sunan gunung jati .
Namun akhirnya
para jin penghuni rimba tersebut lari terbirit-birit, binatang-binatang buas
tidak ada yang menggangu dan tak kuasa menghadapi kesaktian kedua santri
kanjeng sunan gunung jati itu. Yang kemudian dalam semedinya kedengaran suara
ghaib, yang entah darimana datangya suara itu. Bahwa di tempat itu keduanya
harus membuat kincir angin (dalam basa sunda disebut kolecer) yang terbuat dari
bambu ukuran panjangnya kurang lebih 1 meter, lalu keduanya bangun dari
semedinya dan segera membuat kincir angin tersebut dan dipasangkan dengan
memakai tiang penahan dari batang bambu dengan ketinggan kurang lebih 10 meter,
entah berapa lama setelah kincir angin dipasang dengan berputar dan
mengeluarkan suara keras tersebut, sehingga lama kelamaan mengeluarkan percikan
api dari kincir tersbut maka tak lama kemudian timbul lah api yang besar
sehingga daerah tersebut kebarangan (bahasa sunda) kebakaran habis, maka
terbentanglah hamparan lahan tanah yang luas sehingga dapat digunakan ttempat
pemukiman, akhirnya banyak masyarakat yang daang. Tersebutlah yang tandinya
hutan belantara ini menjadi daerah pemukiman ki gede alang alang dan ki artasan
akhirnya memberinam daerah ang baru itu dengan memakai nam “BONGAS”. Sejak itu
dari hari ke hari semakin banyak yang datang untuk menempati daerah yang baru
sebagai lahan untuk tempat tinggal juga sebagai lahan pertanian dan lainnya.
Pada Tahun 1981 Desa Bongas mengalami pemekaran desa yaitu
Desa Bongas Kulon sebagai induk dan Desa Bongas Wetan sebagai pemekaran sejak
saat itu pula mulai di tata sebagai mana layaknya Desa yang di pimpin oleh
Kuwu, maka tercantumlah nama-nama kuwu atau kepala desa yang pernah memimpin di
desa bongas wetan. Diantaranya :
1. E.JUNAEDI (1981
- 1987)
2. MUHIDIN (1987 –
1988)
3. SOLIHIN (1989 –
1997)
4. CASMADI (1998 –
2008)
5. SUHAETI (2009 –
2014)
6. H.I’AH JAMIAH
TOYIB (6 BULAN)
7. MAMAT SARIPUDIN
(2015 - SEKARANG)
0 komentar:
Posting Komentar